- Mengapa
kita perlu merubah diri kita menjadi seorang revolusioner ?
Sebagai
seorang revolusioner, kita perlu mengabdikan pikiran-pikiran, emosi dan perbuatan-perbuatan kita kepada
kepentingan perjuangan demokrasi sejati
di Indonesia. Tapi masing-masing kita dan setiap orang diantara kita
masih pikiran-pikiran, sikap-sikap dan
kebiasaan-kebiasaan lama dari masyarakat bobrok yang ada sekarang ini. Kita tumbuh dalam masyarakat yang tindas dan dihisap oleh
kapitalisme. Sampai hari ini, kita masih dipengaruhi oleh gagasan-gagasan
bobrok atau parsangka- parangka borjuasi dari masyarakat kini. Karena itulah,
mengapa perlu bagi setiap mereka yang
revolusioner merubah dirinya sendiri.
Kita
harus mengubah diri kita sendiri melalui perjuangan revoluioner secara
aktif, dan dengan kesadaran didalam
perjuangan, kita melawan ide-ide, sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan keliru.
Apabila kita terus melaksanakan tugas-tugas kita, maka sesungguhnya kita sedang
membentuk watak kita sendiri di tengah-tengah badai perjuang kita melawan
musuh-musuh rakyat. Semakin dalam dan jauh, maka kita akan menjadi teguh dan
cakap dalam perjuangan. Mengubah diri sendiri tidaklah hanya berhenti hanya
dalam beberapa jam atau hari saja. Ia adalah perjuangan yang lama dan
sulit. Karena itulah mengapa kita perlu terus-menerus berusaha keras
menghilangkan pengaruh masyarakat bobrok yang masih melekat. Hanya dengan cara demikianlah kita
dapat melaksanakan tugas-tugas revolusioner kita lebih baik, dan ketetapan hati kita makin
teguh dalam menggelorakan perjuangan
demokrasi sejati sampai
kemenangan sosialisme. Kita mengubah diri kita untuk memperkuat
watak-watak dasar seorang revolusioner,
yakni:
Bersungguh-sungguh,
hati-hati dan bergairah dalam perjuangan. Siap dan
tanpa rasa takut menghadapi pengorbanan dan kematian Bersatu
dan hangat bersahabat dengan kawan-kawan revolusioner lain.
Berani
menerima kritik dan bersedia memperbaiki kesalahan dan kelemahan.
- Bagaimana
seorang revolusioner memandang tugas dan tanggung-jawabnya dalam revolusi?
Seorang
revolusioner memandang dan menghargai tugas-tugas dan tanggung jawabnya
secara penuh dalam perjuangan. Ia tahu
bahwa tugas-tugas dan tanggung jawab-tanggung jawab revolusionernya merupakan bagian dari tugas
besar membebaskan rakyat dari belenggu
pengisapan dan penindasan. Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan dan tanggung
jawab-tanggung jawab dengan penuh menyadari betapa pentingnya, berarti menjunjung
kepentingan rakyat Indonesia.
Apa
tanda-tanda bahwa seorang revolusioner melaksanakan tugas-tugas dan tanggung
jawabnya dengan penuh tahu arti pentingnya? Ia bersungguh-sungguh dan
bersemangat ketika sedang melaksanakan tugasnya. Ia merasa gembira, antusias
dan bergairah dalam perjuangan. Ia selalu siap dan bersedia menjalankan tugas
yang perlu untuk memajukan perjuangan revolusi demokratik.
Seorang
revolusioner selalu bersungguh-sungguh dalam pekerjaannya. Baginya, prioritas
pertama adalah menuntaskan pekerjaan dan tanggung jawabnya. Ia menawarkan cara kerja yang bergairah dan
teratur, tidak ceroboh, dan tergesa-gesa, asal-asalan dalam berjuang. Ia selalu
belajar, menemukan cara mengatasi masalah, dan mengerjakan tugas-tugasnya
sebaik yang bisa dilakukan.
Seorang
revolusioner adalah pelopor yang dalam semangatnya dan hasrat yang meluap dalam
perjuangan. Pikiran-pikiran dan tindakan-tindakan seorang revolusioner maju
kedepan, karena setiap tindakan dan langkah merupakan sumbangan bagi masa depan
yang lebih cerah. Ia tidak merasa lemah dan gampang meyerah pada saat
menghadapi masalah dan penderitaan dalam perjuangan. Semangat militannya selalu
tinggi dan ia selalu siap untuk melawan. Ia selalu merebut dan menguasai
kondisi-kondisi dan kesempatan-kesempatan
dalam perjuangan revolusioner. Itulah sebabnya, mempunyai inisiatif
merupakan tanda seorang yang revolusioner. Ia memiliki insiatif tidak saja
dalam menuntaskan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, tetapi bahkan di dalam
tugas-tugas yang lain ia berpikir perlunya perhatian segera.
Seorang
revolusioner senantiasa siap memenuhi tugas-tugas dan tanggung jawab-tanggung jawab.
Ia menerima setiap tugas yang diberikan padanya, dan tidak menghitung ongkos
dan beban, atau kesulitan-kesulitan dan pengorbanan-pengorbanan yang harus dia
lalui dalam mengerjakan tugas. Ia tidak memilih pekerjaanya karena pamrih
kesenangan dan pujian bagi dirinya
- Apakah
sikap yang tepat terhadap penderitaan, pengorbanan dan kematian?
Seorang
revolusioner mengakui fakta bahwa penderitaan, pengorbanan, dan kematian tidak dapat
dicegah dalam membebaskan rakyat. Hal ini adalah alamiah dalam pertarungan keras
antara rakyat dan kelas penguasa. Hal ini adalah alamiah dalam suatu revolusi menggulingkan
imperialisme Amerika, sisa-sisa feodalisme dan kapitalis birokrat. Dan tidak
saja alamiah, sebab hal-hal seperti ini diperlukan untuk merebut dan melindungi
kepentingan rakyat dan revolusi. Ia adalah tabungan yang perlu untuk menghapuskan
penindasan dan penghisapan, dan mendirikan sebuah masyarakat yang berlandaskan
demokrasi yang sejati. Seorang
revolusioner siap menderita dan berkorban, dan bahkan mati demi perjuangan. Penderitaan
seorang revolusioner adalah pantas karena ini demi kemenangan revolusi. Ia
mengetahui bahwa segera kita menyaksikan fajar kemenangan yang telah lama kita
tunggu. Ditengah-tengah bahaya dan
penindasan, kesiapan untuk berkorban dan mati akan memberikan keteguhan dan
keberanian kepada seorang revolusioner untuk memelihara dan berjuang untuk kepentingan
rakyat dan revolusi. Keberanian
seorang revolusioner adalah sadar. Ia mencegah pengorbanan dan kematian yang tidak
perlu. Ia tidak membahayakan dirinya sendiri hanya karena ia siap untuk mati. Ia
melindungi hidupnya dan menjaga massa, kawan-kawan revolusionernya dan organisasi.
0 komentar:
Posting Komentar