Sebelum melangkah dan memasuki
dunia kemahasiswaan, seorang mahasiswa baru harus memahami tentang dirinya
sebagai person dan makhluk sosial, dinamika kehidupan mahasiswa sebagai kaum
terpelajar dan situasi dan kondisi bangsa sebagai bagian dan pelanjut bangsa
yang agung ini. Dalam dunia kemahasiswaan, akan terjadi dinamika dalam kampus
dan kehidupan bermasyarakat. Hal ini tidak dapat dipisahkan karena posisi dan peran
ganda seorang mahasiswa. Akar gerakan mahasiswa adalah penumbuhan kesadaran terhadap
nilai-nilai kebenaran dan tanggung jawab moral untuk mewujudkan
kebenaran tersebut. Bentuk paling ekstrim dari gerakan pembaharuan ala
mahasiswa adalah demonstrasi dan militansi mahasiswa. Tidak jarang materi
bahkan jiwa mesti dikorbankan untuk arti sebuah nilai kebenaran.
Identitas
Mahasiswa sendiri memiliki ciri atau syarat yang harus dimiliki oleh sesuatu
sehingga sesuatu itu dapat dibedakan dengan yang lain, dan kata “Mahasiswa”
yang arti formalnya adalah seseorang yang terdaftar disuatu Perguruan Tinggi
pada semester berjalan dan makna filosofisnya adalah seorang yang mencari tahu tentang kebenaran dan berusaha mewujudkan
kebenaran tersebut. Jadi makna dari identitas itu sendiri adalah ciri
ataupun syarat yang harus dimiliki oleh mahasiswa, sehingga mahasiswa itu
sendiri bisa di bedakan dengan yang lain seperti SD, SLTP atau siswa. Secara
formal, mahasiswa memiliki ciri-ciri tersendiri yaitu memiliki kartu mahasiswa
sebagai simbol dan legitimasinya. Namun secara filosofi seorang mahasiswa
memiliki ciri-ciri seperti berikut:
1.
Rasional 4.
Kreatif 7. Idealis 10. Militan
2.
Cerdas 5.
Intelek 8. Kritis 11.
Humanis
3.
Inovatif
6. Radikal 9. Revolusioner
Salah satu
sifat dasar seorang Mahasiswa adalah mencari kebenaran dan mewujudkan kebenaran
tersebut. Walaupun kadang terjadi suatu kebenaran yang dibawah oleh seorang
mahasiswa terbentur dengan sistem yang di terapkan oleh sang penguasa.
Konsekuensi langsun dari hal tersebut adalah melakukan gerakan-gerkan
pembaharuan terhadap ketimpangan ketimpangan yang terjadi. Hal tersebut yang
membuat posisi mahasiswa memiliki perag ganda. Posisi ganda mahasiswa itu
sendiri adalah sebagai kaum terpelejar atau kaum intelektual sekaligus sebagai
penyambung lidah rakyat atau bisa dikatakan DPR ( Dewan Perwakilan Rakyat) di
jalan. Sebagai pencari ilmu sekaligus agen perubahan sosial kontrol.
Perjalanan
sejarah pergerakan mahasiswa indonesia itu dimulai tahun 1908-an yang ditandai
dengan berdirinya Budi Utomo dan mahasiswa sebagai pelopor pergerakan yang
tercerahkan yang dapat memaknai serta memahami arti suatu kemerdekaan. Tidak
dapat dipungkiri bahwa segala bentuk pergerakan yang di lakukan oleh mahasiswa
sangatlah tergantung pada kondisi sosial yang yang terjadi walau intinya hanya
satu yaitu ”PEMBAHARUAN”. Nilai-nilai kebenaran ilmiah yang didapatkan
mahasiswa dibangku kuliah kemudian melandasi cara berpikir dan bertindak
mahasiswa termasuk dalam menyikapi
kondisi sosial. Nilai-nilai
kebenaran ilmiah ini kemudian melahirkan suatu “Idealisme Mahasiswa”. Mahasiswa
sebagai penerus roda pembangunan dituntut untuk memberikan yang terbaik untuk
Republik ini baik SKILL, ILMU, MATERI,
BAHKAN DARAH KITA SEKALIPUN.
Penulis : Syarifuddin
0 komentar:
Posting Komentar